™[]**To See The Complete Entry Is Click Post Title**[]™
™[]**To See The Complete Entry Is Click Post Title**[]™

Kamis, 04 April 2019

Industri Televisi dalam membentuk narasi dominan

sumber google.com

     Televisi termasuk dalam jajaran media massa yang ada di republik ini. jika berbicara mengenai media massa kita akan menjumpai sebuah realita bahwa media saat ini telah mencitrakan kebebasan yang sangat besar dalam kehidupan berdemokrasi kita. kebebasan yang didapatkan saat ini merupakan buih perjuangan dari kaum reformis yang saat itu menentang rezim otoriter Soeharto. menjadi rahasia umum bahwa masa yang kita kenal dengan sebutan orde baru yang berkuasa selama 32 tahun telah banyak memberangus kebebasan media saat itu. terlihat dari banyaknya pencabutan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) pada beberapa media saat itu. banyaknya dalih yang bervariasi atas pencabutan SIUPP itu sebenarnya hanya bermuara pada ketidak nyamanan pemerintah atas kritisasi yang dimasifkan oleh media, dan penguasa memanfaatkan segala instrumennya agar mampu melanggengkan pemerintahannya dengan mereduksi media yang dianggap mengganggu. hegemoni penguasa atas media menemukan titik baliknya ketika gerakan reformasi yang digaungkan oleh mahasiswa berhasil meruntuhkan rezim otoriter tersebut. masa transisi telah memperkuat media sebagai penyalur informasi yang berdiri diatas keindependensiannya. sehingga kebebasan media yang kita nikmati saat ini merupakan sumbangsih dari gerakan reformis yang banyak menelan korban pada tahun tersebut.

     Media merupakan sarana publik yang menyajikan suatu informasi untuk kemudian menjadi konsumsi publik. lewat informasi yang disajikannya, media sanagt berperan sebagai pembentuk opini publik yang nantinya dapat mempengaruhi gaya hidup suatu masyarakat. kita mengenal ragam media penyalur informasi seperti  koran, tabloid, majalah, radio hingga televisi, pada media tersebut kita harus menyadari bahwa subtansi sebuah informasi haruslah terbebas dari kepentingan-kepentingan segelintir pihak. kebebasan media sering dikaitkan dengan kebebasan pers, dan kebebasan pers mengarah kepada kebebasan untuk mengemukakan pendapat. konsepsi yang menyatakan bahwa media merupakan lembaga yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dengan berdasar pada realita yang terjadi merupakan hal fundamental pada tiap media. pada media melekat harapan masyarakat untuk memperoleh informasi

     Televisi adalah spektrum penyalur informasi yang sangat relevan ditengah kehidupan bermasyarakat. keistimewaan televisi jika dibandingkan dengan media massa yang lain terletak pada kekuatan yang mampu menampilkan gambar, video dan suara. pada kekuatan menampilkan gambar, suara menjadi penyempurna kekuatan gambar tersebut, sehingga publik yang melihat tayangan televisi secara tidak sadar akan terlibat pada konstruksi realitas yang ditampilkan. penyampaian informasi dengan pemanfaatan 3 unsur tersebut menjadikan televisi sebagai sarana yang mampu mengkonstruksi wacana hingga melakukan hegemoni pada aspek-aspek kehidupan. karena konsep dari televisi ialah storytelling yang mengkultivasi setiap orang yang menontonnya. televisi menjadi komoditas yang digemari oleh masyarakat Indonesia dengan hanya menggunakan sebuah alat bernama remote, penonton dapat mencari ragam tayangan yang sesuai dengan  keinginannya, kemudahan mengakses tayangan pada televisi juga menjadi salah satu faktor digemarinya media ini.

     Pemakaian frekuensi publik yang digunakan oleh industri televisi mewajibkan industri tersebut menampilkan program tayangan yang bermutu dan harus sesuai dengan aturan teknis yang berlaku. oleh karena itu pembentukan sebuah badan penyusun regulasi bagi industri televisi adalah hal yang sangat wajar, dilain sisi, badan yang membuat kebijakan/aturan inipun harus terbebas dari kepentingan apapun, kecuali public interest yang menjadi cerminan kedaulatan rakyat. pembetukan narasi dominan dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari peran pertelevisian kita. informasi yang disajikan secara masif telah membentuk narasi tersebut, idealnya suatu informasi haruslah sesuai dengan realita, yang artinya informasi yang disajikan tidak boleh dikurangi ataupun dilebihkan dari kejadiaan yang sebenarnya. disinilah peran sebuah lembaga untuk mengawasi industri pertelevisian tersebut agar berjalan sesuai jalur yang benar. akhirnya, dengan segala kekuatan dan kebebasan yang dimiliki industri pertelevisian ini haruslah juga mendapat pengawasan yang begitu ketat, karena terkadang pandangan ekstrim memandangan kebebasan adalah suatu absolut dan mengesampingkan pembatasan sosial yang harusnya dimiliki oleh industri televisi ini.




























































Media massa terkhususnya TV telah menjadi sarana penyalur informasi dalam struktur kehidupan sosial masyrakat Indonesia. dalam struktur sosial media hadir sebagai lokomotif yang membawa semangat demokrasi yang tercermin dari informasi-informasi yang dapat menunjang kualitas perkembangan kehidupan masyarakat. sehingga informasi yang dikonsumsi oleh publik haruslah informasi yang terbebas dari



































































0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management